ada lima pilar arah kebijakan kemaritiman diantaranya ekonomi, pengelolaan wilayah, pertahanan dan keamanan, hukum, sdm (budaya dan iptek) yang perlu di supervisi jangka panjang untuk membangun sistem manajemen yang futuristik dengan menerapkan pola poac (planning, organizing, actuating, dan controlling) agar tidak terjebak pada isu klasik yang
Lingkungan bisnis masih merupakan faktor yang sering disepelekan oleh para pebisnis. Padahal, lingkungan yang positif akan berdampak kepada produktivitas. Memiliki karyawan yang bahagia dan ekosistem organisasi yang baik tentunya akan membuat jalur komunikasi yang bagus, sehingga bisnis yang kamu miliki akan berjalan dengan baik dan akan mengalami kesuksesan dalam jangka panjang. Lalu sebenarnya apa yang disebut dengan lingkungan bisnis dan faktor apa saja yang harus ada didalamnya? Apa itu Lingkungan Bisnis? Memahami Lingkungan Bisnis Pentingnya Memahami Lingkungan Bisnis 1. Memungkinkan perusahaan untuk mengidentifikasi peluang bisnis 2. Memanfaatkan sumber daya dengan baik 3. Menghadapi perubahan 4. Bantuan dalam perencanaan 5. Membantu bisnis untuk meningkatkan kinerja Faktor-Faktor Dalam & Luar yang Memengaruhi a. Faktor internal b. Faktor eksternal Manfaat Lingkungan Bisnis yang Baik 1. Mengidentifikasi peluang dan mendapatkan keuntungan penggerak pertama 2. Mengidentifikasi ancaman dan sinyal peringatan dini 3. Bermanfaat dalam mendeteksi dan merakit sumber daya 4. Membantu menyesuaikan diri atau beradaptasi dengan perubahan yang cepat 5. Membantu perencanaan dan penetapan kebijakan 6. Peningkatan dalam kinerja Ciri Lingkungan Bisnis yang Sehat 1. Dinamis 2. Tidak dapat diprediksi 3. Kompleks 4. Rentan 5. Relatif 6. Berbagai sudut pandang Klasifikasi & Contoh Lingkungan Bisnis 1. Internal Business Environment 2. External Business Environment Apa itu Lingkungan Bisnis? Sebelum membahas mengenai faktor apa saja yang ada di dalamnya, sudahkah kamu tau apa itu lingkungan bisnis? Lingkungan bisnis adalah jumlah total dari semua individu, institusi, dan kekuatan lain yang berada di luar kendali perusahaan, namun bisnis masih bergantung pada mereka karena telah memengaruhi kinerja keseluruhan serta keberlanjutan bisnis. Ada beberapa hal yang membentuk lingkungan bisnis seperti supplier, pesaing, kelompok konsumen, media, pemerintah, pelanggan, kondisi ekonomi, kondisi pasar, investor, teknologi, tren, dan berbagai institusi lain yang ada di luar perusahaan. Misalnya, perubahan pajak oleh pemerintah dapat membuat pelanggan membeli lebih sedikit. Di sini bisnis harus menetapkan kembali harga jual untuk selamat dari perubahan. Meskipun bisnis tidak memiliki keterlibatan dalam perubahan itu, bisnis masih harus beradaptasi untuk bertahan atau menggunakan kesempatan untuk mendapatkan keuntungan. Memahami Lingkungan Bisnis Untuk memahaminya, kamu harus lebih dulu menganalisis tiap elemen yang ada dalam istilah ini. Pertama, istilah lingkungan bisa dipahami sebagai sesuatu yang mengelilingi atau kondisi aktivitas spesifik yang tengah berlangsung. Kedua, karena kita tahu perusahaan bisnis adalah entitas sosial yang dibuat berdasarkan struktur hierarkis yang di mana setiap orang teraktivasi bersama untuk mencapai tujuan kolektif. Maka, lingkungan bisnis adalah setiap faktor di dalam atau luar organisasi bisnis yang berpengaruh besar terhadap aktivitas bisnis. Dengan kata lain, lingkungan di luar dan dalam bisa memengaruhi menciptakan bisnis. Pentingnya Memahami Lingkungan Bisnis Karena lingkungan memberikan dampak kepada kesuksesan, skala, visi hingga strategi pengembangan bisnis, maka memahami isu ini harus menjadi prioritas para pimpinan. Setelah mereka mengetahui tentang efek positif dan negatif lingkungan yang ada, maka mereka bisa memproduksi strategi penting untuk mengontrol situasi yang bisa dan tidak bisa diprediksi. Di bawah ini adalah beberapa fakta mengenai lingkungan pada bisnis. 1. Memungkinkan perusahaan untuk mengidentifikasi peluang bisnis Semua bentuk perubahan tidaklah bersifat negatif. Jika bisa dipahami dan dievaluasi, mereka bisa menjadi alasan keberhasilan bisnis. Jadi, kamu sebagai pemilik bisnis harus bisa mengidentifikasi perubahan dan menggunakannya sebagai alat untuk menyelesaikan masalah bisnis yang dihadapi. Misalnya, dulu orang Indonesia sulit untuk mendapatkan ojek. Di mana mereka harus pergi ke depan gang untuk mendapatkan ojek. Akhirnya ada salah satu startup yang melihat peluang ini untuk membangun aplikasi dalam menghadapi masalah ini dan kemudian berkontribusi ikut mendirikan aplikasi ojek online yang disebut Gojek dan Grab. 2. Memanfaatkan sumber daya dengan baik Pemindaian yang cermat terhadap lingkungan bisnis akan membantu kamu dalam memanfaatkan sumber daya bermanfaat yang diperlukan bisnis. Ini bisa membantu perusahaan untuk melacak ataupun memonitor sumber daya dan kemudian mengubahnya menjadi barang dan jasa. 3. Menghadapi perubahan Bisnis harus menyadari perubahan yang sedang berlangsung di lingkungan, apakah itu perubahan dalam persyaratan pelanggan, tren yang ada, kebijakan pemerintah baru, hingga perubahan teknologi. Jika bisnis menyadari perubahan ini, maka hal itu bisa menimbulkan respons untuk menangani perubahan tersebut. 4. Bantuan dalam perencanaan Perencanaan dengan sungguh-sungguh berarti merencanakan apa yang harus dilakukan di masa depan. Ketika lingkungan menghadirkan masalah atau peluang, maka kamu sebagai pemilik bisnis bisa memutuskan rencana apa yang harus dibuat untuk mengatasi masa depan dan memecahkan masalah atau memanfaatkan peluang. Setelah menganalisis perubahan yang ada, kamu bisa menggabungkan rencana untuk menangkal perubahan untuk masa depan. 5. Membantu bisnis untuk meningkatkan kinerja Perusahaan yang benar-benar memperhatikan lingkungan juga bisa berkembang dengan meningkatkan kinerja sesuai perubahan yang terjadi. Beradaptasi dengan kekuatan eksternal membantu bisnis untuk meningkatkan kinerja dan bertahan di pasar. Faktor-Faktor Dalam & Luar yang Memengaruhi Pertama, kamu harus memahami bahwa apa saja variasi dari faktor internal eksternal tergantung dari ukuran, tipe dan status bisnismu. Namun, kamu bisa menemukan faktor kunci lingukngan bisnis dengan menganalisis kategori di bawah ini. a. Faktor internal Perencanaan dan kebijakan Penawaran nilai Sumber daya manusia Sumber daya pemasaran dan finansial Citra korporat dan merek Peralatan dan perlengkapan Manajemen tenaga kerja Hubungan antar karyawan Ketergantungan sumber daya teknologi Struktur organisasi Kualitas dan struktur infrastruktur Operasional Prakiraan finansial b. Faktor eksternal Konsumen Pemasok Kompetitor Publik Media dan pemasaran Talenta Ekonomi makro Sikap politik Penggunaan teknologi Manfaat Lingkungan Bisnis yang Baik Pemahaman dan kesadaran akan lingkungan harus dimiliki setiap pengusaha. Karena ketidaktahuan tentang lingkungan bisnis bisa membuat bisnis gagal dan tidak bertahan di pasar. Pemahaman dan kesadaran yang tepat tentang lingkungan bisa membawa banyak manfaat bagi pengusaha yaitu 1. Mengidentifikasi peluang dan mendapatkan keuntungan penggerak pertama Pengusaha yang mampu memahami dan memindai peluang lingkungan bisnis dengan cepat bisa mendapatkan manfaat maksimal. Kamu bisa jauh lebih maju dari pesaing mereka. Misalnya, ketika Gojek pertama kali muncul di Indonesia, berarti mereka lah perusahaan pertama di Indonesia yang memahami lingkungan dan untuk mengetahui bahwa akan ada permintaan besar untuk transportasi online. Dengan mengenali dan memahami lingkungan pada tahap awal, Gojek bisa mendapat keuntungan sebagai penggerak pertama. 2. Mengidentifikasi ancaman dan sinyal peringatan dini Pengusaha yang mampu memindai dan memahami lingkungan bisnis tepat waktu bisa dengan mudah menghadapi kendala atau kebijakan negatif. Penerapan tepat waktu dari lingkungan dan informasi kualitatif yang diperoleh pengusaha bisa menjadi sinyal peringatan yang bisa membantu perusahaan melakukan perubahan dalam bisnis. Misalnya, pada pemindaian lingkungan, Perusahaan Maruti Udyog mendapatkan informasi kualitatif bahwa lebih banyak perusahaan manufaktur mobil asing akan mendirikan bisnis di India. Mereka menganggapnya ini adalah sinyal peringatan dan mulai meningkatkan kapasitas produksi sebanyak 3 kali lipat, khususnya produksi mobil Esteem yang mereka produksi 65 mobil per hari meningkat menjadi 80 mobil per hari. 3. Bermanfaat dalam mendeteksi dan merakit sumber daya Pengusaha harus memasok barang ke pasar sesuai permintaan di pasar. Untuk memasok output mereka membutuhkan input, bahan baku, dan sebagainya. Nah, pengusaha ini bisa mendapatkan bahan baku dan sumber daya lainnya dengan mengingat output yang diminta berdasarkan lingkungan masing-masing. Mereka memilih sumber daya sesuai ketersediaan di lingkungan dan permintaan keluaran di lingkungan masing-masing. Misalnya, dengan permintaan warna layar datar TV. Produsen mengumpulkan sumber daya yang diperlukan untuk memproduksi TV warna layar datar daripada mengumpulkan sumber daya dari TV yang hitam putih. 4. Membantu menyesuaikan diri atau beradaptasi dengan perubahan yang cepat Perubahan yang terjadi kini berlangsung sangat cepat dan berdampak besar pada bisnis. Jadi, penting untuk memahami perubahan sedini mungkin. Dengan mengetahui lingkungan bisnis kamu bisa memindai dan memahami perubahan ini dengan pemindaian lingkungan. Kamu sebagai pengusaha juga bisa membuat perubahan di lingkungan internal mereka agar sesuai dengan lingkungan eksternal. Sehingga, pemindaian lingkungan membantu mengatasi perubahan dengan cepat. 5. Membantu perencanaan dan penetapan kebijakan Strategi atau rencana dan kebijakan utama dalam perusahaan bisa dibentuk dengan memperhatikan lingkungan karena kebijakan dan strategi tersebut harus diimplementasikan di hadapan faktor lingkungan. Sehingga, ini harus dibuat dengan mengingat faktor lingkungan yang akan membantu dalam menemukan peluang bisnis dan strategi dapat dibuat untuk mengambil peluang ini. 6. Peningkatan dalam kinerja Dengan pemahaman berkelanjutan terhadap lingkungan bisnis, perusahaan juga bisa dengan mudah meningkatkan kinerjanya. Dengan membuat perubahan dalam lingkungan internal yang sesuai dengan lingkungan eksternal, perusahaan bisa makmur dan meningkatkan pangsa pasar mereka. Ciri Lingkungan Bisnis yang Sehat Apakah lingkungan bisnismu sudah sehat? Nah untuk memastikannya cobalah cek ciri lingkungan bisnis yang sehat di bawah ini. 1. Dinamis Perubahan lingkungan yang konstan; baik secara sosial, politik, ekonomi dan teknologi akan menghasilkan lingkungan yang dinamis. 2. Tidak dapat diprediksi Prekognisi tidak mungkin dilakukan, hal inilah yang membuat lingkingan bisnis tidak bisa diramalakan dan tidak dapat diprediksi. 3. Kompleks Keterkaitan faktor dan keadaan membentuk lingkungan yang agak kusut dan menjadi sulit dianalisis. Ini menjadi tugas yang berat untuk melacak sumber dan dampaknya pada kondisi dan kekuatan yang membentuk lingkungan bisnis. 4. Rentan Sulit untuk meramalkan dampak perubahan kecil dalam lingkungan bisnis. Perubahan yang tidak signifikan dapat memengaruhi kegiatan perusahaan dan berpotensi memengaruhi keberadaan bisnis, pendapatan, dan perkembangannya. 5. Relatif Lingkungan bisnis bervariasi dari satu tempat ke tempat lain. Krisis politik di satu negara memengaruhi lingkungan bisnis hanya di negara itu, dan tidak di tempat lain. Jadi dapat disimpulkan bahwa lingkungan bisnis adalah konsep yang relatif. 6. Berbagai sudut pandang Kejadian sosial, politik atau ekonomi mungkin memiliki dampak yang berbeda pada beberapa bisnis yang berbeda. Langkah politik yang terlihat menguntungkan untuk satu bisnis mungkin akan mengancam bagi bisnis lainnya. Sehingga, akan banyak persepsi dalam lingkungan bisnis. Klasifikasi & Contoh Lingkungan Bisnis Lingkungan bisnis diklasifikasikan menjadi 2 dua jenis yaitu Internal Business Environment dan External Business Environment. 1. Internal Business Environment Ini adalah jenis yang terjadi di dalam internal perusahaan itu sendiri dan memiliki pengaruh besar terhadap aktivitas bisnis. Jenis ini terbagi menjadi 3 bagian yaitu resource, capability, dan core competencies. Di bawah ini adalah penjelasan beserta contoh analisisnya a. Resource Ketersediaan bahan baku bagi perusahaan. Contohnya bahan baku yang digunakan perusahaan merupakan kayu kelapa yang didatangkan dari desa Maju Sejahtera. b. Capability Kemampuan perusahaan dalam memenuhi hak karyawan. Contohnya Perusahan mampu mempekerjakan 5 orang karyawan yang terdiri dari 1 orang desainer, 2 orang pengrajin, dan 2 orang marketing produk. c. Core competence Kemampuan perusahaan untuk bersaing. Contohnya Perusahaan mampu menciptakan keunikan yang tidak dipikirkan pasar sehingga hal itu menjadi nilai tambah. 2. External Business Environment Lingkungan bisnis ini merupakan faktor yang terjadi di luar perusahaan. Di mana, perusahaan tidak bisa mengontrol hal tersebut kecuali terus beradaptasi dan terus menyesuaikan. Lingkungan jenis ini dikategorikan menjadi a. Threat of new entries Ancaman produk serupa yang beredar di pasar dengan target konsumen yang sama. Contohnya Untuk mencegah persaingan pasar, cobalah buat bisnis yang unik dan berbeda, juga stand out jika dibanding kompetitor lainnya. b. Bargaining power of customers Daya tawar yang diinginkan pelanggan atau konsumen. Contohnya Perusahaan bisa menjadi yang pertama kali mendobrak pasar dengan menentukan harga sebagai kunci utama. Analisis lingkungan bisnis mengatakan, harga yang terlalu tinggi dapat memicu munculnya kompetitor, sedangkan harga yang terlalu rendah tidak dapat untung. c. Threat of subtitle products Ancaman terhadap produk yang bisa menggantikan produk tersebut. Contohnya Piring plastik, keramik, dan stainless sudah banyak dipasaran. Untuk menjawab kampanye “back to nature”, perusahaan bisa menawarkan produk alami dari kayu kelapa yang memiliki serat menarik. d. Bargaining power of suppliers Daya tawar dari supplier. Contohnya Pohon kelapa yang memerlukan waktu tumbuh lama menyebabkan pasokan kayu tidak bisa ditebang sembarangan. Demi keberlangsungan lingkungan sekitar, perusahaan harus dapat mengendalikan limbah kayu berlebih. e. Intensity of competitive rivalry Sikap perusahaan untuk menjawab tantangan dari kompetitor. Jenis lingkungan bisnis ini tidak bisa dikontrol perusahaan dan tidak bisa menghambat kemajuan perusahaan lain. Namun, dengan mempelajarinya, perusahaan bisa mengantisipasi masalah ini dengan terus berinovasi. Seperti yang telah disinggung di atas, lingkungan bisnis yang baik tentunya akan berbanding lurus dengan kesuksesan sebuah bisnis. Itulah kenapa, kamu penting untuk memahami bahwa tidak ada lingkungan yang sempurna, namun kamu bisa membuat lingkungan yang sekondusif mungkin dengan berbagai tips yang telah dijelaskan di atas. Dapatkan informasi menarik dan edukatif lainnya seputar ekonomi, milenial, teknologi, keuangan, hingga Investasi hanya di website Ajaib. Jangan lupa untuk mengikuti akun Instagram ajaib_sekuritas untuk update terbaru lainnya. Inimenyangkut peran berbagai macam industri di Indonesia. Mulai dari industri pertambangan, media, pendidikan, hiburan, hingga farmasi. Dalam Undang-Undang nomor 3 tahun 2014 dijelaskan Industri adalah seluruh bentuk dari kegiatan ekonomi yang mengelolah bahan baku dan atau memanfaatkan sumber daya industri, sehingga dapat menghasilkan barang
Indonesia memiliki kekayaan sumber daya laut yang luar biasa besar. Tetapi, sayangnya, kekayaan itu masih sebatas potensi yang sering diwacanakan, tapi jarang dikelola secara benar untuk memberikan keuntungan bagi bangsa. Jasa kargo pelayaran laut misalnya, wilayah peraraian Indonesia masih sangat didominasi oleh kapal-kapal kargo berbendera asing. Sumber daya perikanan pun sering dicuri oleh kapal nelayan asing. Mereka bisa bebas wara-wiri tanpa terdeteksi secara sempurna. Kejaksaan Agung menyebutkan, nilai kerugian negara akibat kegiatan illegal fishing, unreported, dan unregulated IUU setiap tahun mencapai Rp 3 triliun, tapi tanpa ada upaya terencana meminimalisasinya. Demikian pula benda berharga asal muatan kapal yang tenggelam BMKT, yang memiliki nilai ekonomis, historis, budaya, dan ilmu pengetahuan. Itu tak kuasa untuk mengelolanya. Padahal, situs pengangkatan BMKT dapat pula dikembangkan untuk pengembangan kepentingan wisata bahari. Potensi pengelolaan jasa-jasa kelautan dan kemaritiman itu, kembali digagas, untuk diangkat ke permukaan dalam sebuah lokakarya, berlangsung di Jakarta 19-20 Juni lalu. Lokakarya dihadiri dua orang anggota Kabinet Indonesia Bersatu, yaitu Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Paskah Suzetta, dan Menteri Kelautan dan Perikanan Freddy Numberi, diikuti oleh 175 orang peserta pakar dan praktisi kelautan dan kemaritiman, serta instansi pemerintah pusat dan daerah, lembaga swadaya masyarakat, mahasiswa, dan media massa. Materi yang dibahas bertemakan industri maritim, perikanan, wisata bahari, energi dan sumber daya mineral, bangunan laut, reklamasi, hingga BMKT. Dilihat dari tema dan profil peserta, hasil lokakarya diharapkan dapat menjadi cetak biru pembangunan pengelolan jasa-jasa kelautan dan kemaritiman secara terpadu. Mendukung Perekonomian Masa Depan Sebagai contoh, jasa energi kelautan, deep sea water, mineral nonkonvensional bawah laut, sampai saat ini masih dalam tataran penelitian dasar. Kecuali energi gelombang tipe Oscilating Water Column OWC, kini tahapannya sudah pada pengembangan oleh BPPT di Baron, Yogyakarta. Doktor Subandono, ketua tim perumus lokakarya menyebutkan, pengembangan pemanfaatan sumber daya deep sea water perlu dipersiapkan opsi skala pengembangan yang sesuai dalam mendukung industri perikanan, makanan, farmasi dan lain-lain. Menurutnya, sumber daya mineral-mineral dasar samudera dan laut dalam mempunyai potensi untuk mendukung perekonomian dan industri di masa depan. Laut Indonesia memiliki keanekaragaman hayati yang tak ternilai harganya. Sambil memerhatikan aspek kelestarian, pengembangan industri bioteknologi di bidang keanekaragaman hayati masih pada tahap implementasi yang terbatas. Karena itu, kata Subandono, diperlukan percepatan dan perluasan implementasi serta koordinasi antar-lembaga terkait dengan memberikan payung hukum yang jelas untuknya. Ironi lain profil bangsa bahari Indonesia adalah dalam hal penyediaan kebutuhan garam nasional yang masih belum dapat dipenuhi oleh produksi dalam negeri. Pasalnya, produk garam nasional dihasilkan oleh petambak garam rakyat dengan kualitas rendah, harga jualnya pun sangat rendah serta berdaya saing rendah terhadap garam impor. Karena investasi usaha garam masih kurang menarik, perlu dikembangkan usaha terpadu dengan produk terkait lainnya. Dalam hal potensi jasa pelayaran dan kemaritiman, peserta lokakarya sepakat untuk mengembangkan pola tatanan sistem transportasi yang handal, aman, dan efisien dengan memperhatikan beban jaringan. Berdasarkan peraturan IMO International Maritime Organization yang mulai berlaku efektif tahun 2015, hingga tahun 2010 dibutuhkan pengadaan kapal tanker double hull secara besar-besaran sekitar 150 juta ton deadweight, untuk menggantikan kapal yang single hull. Juga akan digantikan kapal-kapal bulk carrier dengan double skin bulk carrier. Kenaikan harga minyak turut meningkatkan permintaan akan bangunan lepas pantai. Akibat lainnya, seluruh galangan kapal di dunia sudah full boooked. Kecenderungan ini harus pula diantisipasi supaya bisa meningkatkan devisa. Wisata bahari juga adalah potensi yang dimiliki setiap negara kepulauan, termasuk Indonesia. Pengembangannya sudah pada tahap implementasi. Yang diperlukan kini adalah pengintegrasian dengan sektor lain serta memberikan dasar pengelolaan supaya wisata pantai dan bahari berwawasan lingkungan. Potensi sumber daya kelautan lain adalah reklamasi wilayah pesisir. Pasca persetujuan pembentukan Undang-Undang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil PWP3K, yang telah disetujui dalam rapat paripurna DPR pada hari Selasa 26/6, kegiatan reklamasi dimaksudkan untuk meningkatkan manfaat sumber daya lahan dan perairan ditinjau dari sudut lingkungan dan ekonomi, yang dilakukan dengan cara pengurugan dan pengeringan lahan atau drainase. Kata Subandono, reklamasi pantai harus bertujuan untuk memenuhi kebutuhan lahan, menata ulang kawasan pantai dan rehabilitasi lingkungan, yang pada akhirnya harus dilakukan dalam rangka meningkatkan manfaat wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil. Menurutnya, reklamasi pantai harus disertai dengan kajian ekologi dan sosial untuk memperkecil dampak negatif terhadap lingkungan. HT Berita Indonesia 42 // Filed under Pengawasan Jasa Kelautan, Pengawasan Pasir Laut dan SDNH Tagged bmkt, jasa kelautan, pasir laut
Ketidakberdayaankonsumen dalam menghadapi pelaku usaha ini jelas sangat merugikan kepentingan masyarakat. Pada umumnya para pelaku usaha berlindung di balik Standard Contract atau Perjanjian Baku yang telah ditandatangani oleh kedua belah pihak (antara pelaku usaha dan konsumen), ataupun melalui berbagai informasi "semu" yang diberikan oleh pelaku usaha kepada konsumen.
Posisi Indonesia yang terletak di antara benua Asia dan Australia serta diapit oleh Samudera Pasifik dan Samudera Hindia menjadikan wilayah perairan laut Indonesia sebagai perairan berproduktivitas tinggi dengan daya dukung alam natural carrying capacity yang kuat. Selain itu, letak Indonesia di wilayah tropis dengan tingkat perubahan suhu lingkungan yang relatif rendah memungkinkan perkembangan berbagai hayati laut sehingga Indonesia dipandang dunia sebagai daerah “megabiodiversity”. Posisi geografis yang strategis ini menjadikan Indonesia sebagai wilayah yang berpotensi besar baik dalam hal ekonomi maupun geo-politik. Sekitar 40% lalu lintas perdagangan barang dan jasa yang diangkut kapal melintasi perairan Indonesia. Dengan 75% wilayah Indonesia berupa laut dan wilayah pesisir coastal zone dengan kandungan sumberdaya alam yang kaya dan beragam, maka sektor kelautan merupakan sektor strategis bagi pembangunan ekonomi Indonesia ke depan. Sekitar 70% produksi minyak dan gas nasional berasal dari wilayah pesisir dan lautan offshore. Sumberdaya hidrokarbon, khususnya minyak dan gas yang tersedia di 60 titik cekungan masih sangat besar sedangkan yang sudah dieksploitasi relatif masih sedikit. Minyak, tersedia 86,9 miliar barel, dan baru dicadangkan untuk dieksploitasi 9,1 miliar barel, sedangkan yang sudah diproduksi baru mencapai 0,387 miliar barel. Gas, tersedia 384,7 Trillion Standard Cubic Feet TSCF, dan dicadangkan 185,8 TSCF, sedangkan yang sudah diproduksi hanya 2,95 TSCF Firmanzah, 2012. Posisi geografis Indonesia yang memungkinkan Indonesia untuk mendapatkan manfaat ekonomi politik yang lebih besar tersebut hanya dapat diraih bila Indonesia memiliki geo-politik, geo-ekonomi dan geo-strategis yang jelas dan terarah. Agar peran ekonomi kelautan dapat terus dikembangkan untuk meningkatkan kemakmuran bangsa dan selanjutnya memanfaatkan posisi geografis yang strategis maka diperlukan sebuah pergeseran paradigma pembangunan yang lebih memahami jati diri bangsa Indonesia sebagai bangsa bahari dan negara kepulauan terbesar di dunia serta memadukan kekuatan ekonomi berbasis darat dan laut sebagai sinergi kekuatan ekonomi nasional. Perubahan pemikiran tersebut harus segera dilakukan mengingat perubahan lingkungan strategis antar bangsa yang sangat cepat sehingga posisi bangsa Indonesia di percaturan regional maupun global harus didasarkan kepada endowment yang memiliki daya saing dinamik di masa sekarang dan mendatang. Dalam rangka menuju kemajuan perekonomian Indonesia, maka diperlukan suatu formulasi kebijakan pembangunan kelautan nasional National Ocean Development Policy yang integral dan komprehensif yang nantinya menjadi payung politik bagi semua institusi negara, swasta dan masyarakat yang mendukung terwujudnya Indonesia menjadi negara kepulauan yang mandiri, maju, kuat, dan berbasiskan kepentingan nasional. Guna menjadikan kelautan sebagai leading sector dalam pembangunan ekonomi, maka pendekatan kebijakan yang dilakukan harus mempertimbangkan keterkaitan antar sektor ekonomi dalam lingkup bidang kelautan maupun ekonomi berbasis daratan. Karena karakteristik daratan yang berbeda dengan laut, maka perlu dicari konsep yang dapat mengintegrasikan visi pembangunan yang sesuai dengan kondisi Indonesia sebagai Negara Kepulauan dengan luas laut yang dominan. Pembangunan kelautan nasional juga diarahkan untuk mendukung pengembangan ekonomi rakyat secara komprehensif serta harus sinergi dengan grand strategi pembangunan nasional yang ditetapkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang 2005-2025, yakni pro-poor pengentasan kemiskinan, pro-growth pertumbuhan, pro-job penyerapan tenaga kerja dan pro-environment melestarikan lingkungan. Selain itu, sinergi antara eksekutif, legislatif dan yudikatif dalam memberikan guideline dalam pembangunan kelautan menjadi sangat menentukan. Dukungan legislatif terhadap eksekutif dalam menyusun rencana anggaran pembangunan yang terkait dengan bidang kelautan sangat penting untuk meningkatkan kapasitas pembangunan kelautan nasional secara berkelanjutan demi kemakmuran rakyat.
Padamateri kali ini, para siswa SD kelas 5 akan diajak belajar bersama ibu guru Sri Wahyuni tentang Jenis-Jenis Usaha di Bidang Jasa yang tayang di SBO TV pada pukul 11.00 - 11.30 WIB.. Ada beberapa soal yang diberikan dalam materi kali ini, salah satunya berbunyi "Sebutkan jenis-jenis usaha di bidang jasa selain usaha pariwisata?".

Jawaban sebutkan jasa lingkungan dari usaha kemaritiman * * Jasa-jasa lingkungan dari usaha kemaritiman adalah *Pariwisata, Perhubungan & Kepelabuhanan, serta penampungpenetralisir limbahPenjelasan Semoga Membantu ^_^ Salam belajar Tetap Semangat ✔️ Maaf kalau salah Terima kasih

Berdasarkan terminologi maritim berarti ruang/wilayah permukaan laut yang terdapat kegiatan seperti pelayaran, lalu lintas, jasa-jasa kelautan, dan lain sebagainya. Kemaritiman menjadi sangat penting bagi kelanjutan pertumbuhan dan perkembangan bangsa Indonesia.
Penguatan ekonomi maritim dan agrikultur di Indonesia adalah dua hal yang penting untuk terus dilakukan. Hal tersebut karena sudah jelas berdasarkan wawasan nusantara kita adalah negara kepulauan yang memiliki banyak lautan dan bertanah subur yang disebabkan oleh banyaknya gunung api. Oleh karena itu memahami dua sektor penting ini akan memberikan kontribusi besar bagi pengembangan bangsa secara utuh. Sebelum membahas penguatan ekonomi maritim, ada baiknya kita memahami apa yang dimaksud dengan ekonomi maritim dan kelautan terlebih dahulu. Berikut adalah pembahasannya. Ekonomi Maritim dan Kelautan Ekonomi maritim atau maritime economy adalah kegiatan ekonomi yang mencakup transportasi laut, industri galangan kapal dan perawatannya, pembangunan dan pengoperasian pelabuhan beserta industri dan jasa terkait. Contohnya adalah jasa penyeberangan antarpulau menggunakan kapal laut, dan usaha pembuatan kapal hingga perawatannya. Sementara itu, ekonomi kelautan atau marine economy adalah kegiatan ekonomi yang dilakukan di wilayah pesisir dan lautan serta di darat yang menggunakan sumber daya alam SDA dan jasa-jasa lingkungan kelautan untuk menghasilkan barang dan jasa. Contohnya adalah nelayan yang mencari ikan, pengawetan ikan di pantai, dan usaha budidaya rumput laut. Penguatan ekonomi maritim di Indonesia dapat memperkuat komoditas ekspor yang kita miliki. Sebab sektor ini merupakan salah satu penghasil komoditas unggulan di Indonesia. Menurut Tim Kemdikbud 2017, hlm. 167 upaya peningkatan ekonomi maritim meliputi mengenali potensi maritim Indonesia, hambatan pembangunan ekonomi maritim, dan upaya pengembangan ekonomi maritim Indonesia. Potensi Ekonomi Maritim Indonesia Sekitar 75% dari total wilayah Indonesia terdiri dari wilayah lautan. Berdasarkan Statistik Perikanan Tahun 2012 dari Food and Agriculture Organization FAO, Indonesia merupakan negara peringkat kedua dalam produksi perikanan tangkap. Indonesia juga merupakan negara kedua dalam hal banyaknya jumlah kapal yang dimiliki setelah Tiongkok. Menurut Kementerian Kelautan dan Perikanan 2010, terdapat 108 kawasan konservasi perairan dengan luas 15,78 juta ha, yang diharapkan dapat meningkat menjadi 20 juta ha pada tahun 2020. Beberapa daerah memiliki keindahan bawah laut yang sudah sangat mendunia dan menjadi spot menyelam yang wajib dikunjungi para penyelam divers, seperti Bunaken Sulawesi Utara, Raja Ampat Papua Barat, Labuan Bajo, dan Wakatobi. Dengan kekayaan laut yang sangat banyak, ironisnya pembangunan ekonomi nasional masih belum memberikan dampak positif yang kuat terhadap kesejahteraan masyarakat. Gambaran nyata kondisi ini sejalan dengan pengelolaan sektor kelautan belum digarap dengan penuh perhatian dan kemauan. Hal ini terlihat pada potret sebagian besar nelayan Indonesia yang masih bergelut dengan kemiskinan, padahal produksi perikanan terus meningkat. Daya saing domestik yang lemah menyebabkan kegiatan pengangkutan transportasi laut maupun eksploitasi sumber daya mineral di wilayah perairan nasional masih lebih banyak dilakukan oleh pihak asing. Upaya Peningkatan Ekonomi Maritim Lalu apa yang dapat dilakukan untuk memaksimalkan potensi ekonomi maritim di Indonesia? Salah satunya adalah dengan menelaah kegiatan ekonomi yang tengah terjadi dan mencari tahu penyebabnya. Pandangan ekonomi paling sederhana memberikan tuntunan tentang bagaimana suatu perkonomian dapat bekerja dengan baik dari tiga kondisi dasar dalam bentuk pertanyaan, yaitu Apa yang harus diproduksi? Bagaimana berproduksi? dan Untuk siapa diproduksi? Jawaban dari kombinasi ketiga pertanyaan tersebut dapat dikaitkan dengan kemampuan Indonesia sebagai negara kepulauan, terutama membahas apakah pembangunan yang dilakukan telah menempatkan sektor kelautan sebagai modal pembangunan yang unggul. Produksi sektor kelautan secara kuantitatif barangkali tidak mengalami masalah walaupun seringkali terdapat kesenjangan antara potensi dan realisasi. Kekalahan dalam kompetisi ekonomi berbasis maritim juga terjadi di sektor industri dan jasa kelautan mulai dari hulu maupun hilir. Pengembangan dan peningkatan ekonomi maritim diharapkan mampu memenuhi harapan yaitu meningkatkan kesejahteraan masyarakat Indonesia dan memaksimalkan potensinya yang sebenarnya sangat kaya. Kondisi Ekonomi Maritim di Indonesia dan Negara-Negara ASEAN Sebelumnya telah dipaparkan bahwa ironisnya kondisi ekonomi maritim dan kelautan di Indonesia masih belum maksimal. Keprihatinan terhadap sektor kelautan Indonesia mengharuskan adanya kebijakan strategis untuk mempercepat pengembangan keunggulan di berbagai sub-sektor kelautan. Pembangunan ekonomi maritim harus mampu menjadikan kekayaan potensi kemaritiman sebagai landasan untuk mengadakan ketersediaan infrastruktur yang berkualitas. Dengan demikian, iklim bisnis dan investasi maritim yang baik akan berkembang. Pembangunan ekonomi maritim akan membawa industri pada kebutuhan akan sumber daya manusia kemaritiman dan inovasi teknologi yang berbasis pada pendidikan kemaritiman yang unggul dan modern. Ya, Iptek memang sangat mempengaruhi bidang ini pula. Jika proses di atas dapat berlangsung, maka pembangunan ekonomi maritim dipastikan akan dapat membawa masyarakat ke arah kemakmuran. Menurut Tim Kemdikbud 2017, hlm. 172 pembangunan di bidang kelautan Indonesia diarahkan untuk mencapai empat tujuan, yakni Pertumbuhan ekonomi tinggi secara berkelanjutan. Peningkatan kesejahteraan seluruh pelaku usaha, khususnya para nelayan, pembudidaya ikan, dan masyarakat kelautan lainnya yang berskala kecil. Terpeliharanya kelestarian lingkungan dan sumber daya kelautan. Menjadikan laut sebagai pemersatu dan tegaknya kedaulatan bangsa. Selanjutnya, kondisi ekonomi maritim dapat dilihat dari berbagai subsektornya. Berikut adalah kondisi ekonomi maritim di Indonesia dilihat dari berbagai sektornya. Sektor Pelayaran Sebagai negara kepulauan terbesar di dunia, industri pelayaran merupakan infrastruktur dan tulang punggung kehidupan berbangsa dan bernegara. Namun dalam realita, industri pelayaran nasional saat ini dalam kondisi belum begitu baik. Ditinjau dari segi daya saing, pangsa muatan armada kapal nasional masih tergolong rendah. Industri galangan kapal, yang sebenarnya sangat strategis karena mempunyai rantai hulu-hilir yang panjang, hingga saat ini belum berkembang. Sistem pelabuhan di Indonesia saat ini hanya berperan sebagai cabang atau ranting dari Singapura atau pelabuhan luar negeri lainnya. Pelayanannya masih belum efisien dan belum produktif. Daya saing sumber daya manusia di sektor pelayaran masih relatif rendah. Sektor Perikanan Potensi sektor perikanan Indonesia sangat besar dan sepantasnya Indonesia menjadi negara industri perikanan terbesar di Asia. Namun demikian, kontribusi sektor perikanan terhadap pendapatan nasional masih rendah. Pertambahan kawasan budidaya perikanan pun masih sangat kurang. Sektor Pariwisata Bahari Pengembangan pariwisata bahari diyakini dapat dapat menghasilkan efek berganda multiplier effect yang dapat menyerap tenaga kerja, meningkatkan pendapatan masyarakat, serta mendatangkan wisatawan yang berasal dari luar negeri devisa. Selain itu, pengembangan pariwisata bahari mempunyai dampak positif untuk tumbuh-bangkitnya jiwa dan budaya bahari. Hal tersebut dapat memberikan efek berganda dalam mendorong terwujudnya negara maritim yang tangguh. Namun lagi-lagi sayangnya, hingga saat ini pariwisata bahari belum berkembang dengan optimal di Indonesia. Sementara itu ekonomi maritim di wilayah Asia Tenggara dalam kurun waktu 10-15 tahun terakhir telah mengalami perubahan yang sangat mendasar. Keadaan ini tidak terlepas dari pengaruh lingkungan strategis dimana fenomena maritim dunia telah muncul dan menjadi tantangan nyata bagi negara-negara, khususnya negara yang memiliki wilayah teritorial berupa laut. Kawasan Asia tenggara lebih banyak dibatasi oleh wilayah perairan, di mana batas negaranya pun masih saling tumpang tindih dengan negara lain. Laut merupakan tempat penggalian sumber daya alam yang dapat digunakan untuk menunjang pertumbuhan ekonomi. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa perikanan merupakan sektor ekonomi andalan di negara ASEAN. Strategi dan Kebijakan Pengembangan Ekonomi Maritim di Indonesia Strategi dan kebijakan pengembangan ekonomi maritim di Indonesia sangat diperlukan mengingat besarnya potensi ekonomi maritim yang kita miliki. Pada tahun 2014, kontribusi seluruh sektor kelautan terhadap Produk Domestik Bruto PDB hanya sekitar 20%. Padahal, negara-negara dengan potensi kekayaan laut yang lebih kecil daripada Indonesia, seperti Islandia, Norwegia, Jepang, Korea Selatan, Thailand dan Tiongkok, yang kontribusi bidang kelautannya rata-rata sudah di atas 30 persen PDB. Beberapa strategi kebijakan pengembangan ekonomi maritim di Indonesia meliputi beberapa hal di bawah ini. Pembangunan Berbasis Kelautan Kebangkitan ekonomi kelautan Indonesia ditandai dengan perubahan paradigma pembangunan nasional, dari pembangunan berbasis daratan land-based development menjadi pembangunan berbasis kelautan ocean-based development. Hal ini akan memacu berbagai produk kebijakan publik, infrastruktur, dan sumber daya finansial yang terintegrasi menunjang pembangunan kelautan. Melalui perubahan basis pembangunan dari basis daratan ke lautan, maka pelabuhan, armada pelayaran transportasi laut akan lebih maju dan efisien. Semua produk dari pertanian tanaman pangan, hortikultur, perkebunan, kehutanan, peternakan, bahan tambang, dan mineral, dan manufaktur akan lebih berdaya saing karena biaya logistik akan lebih murah dan pergerakan barang lebih cepat. ASEAN Connectivity Bentuk kebijakan lain di bidang ekonomi maritim adalah dalam menyambut ASEAN Connectivity, Indonesia menyiapkan lima pelabuhan besar. Lima pelabuhan yang dimaksud adalah Pelabuhan Belawan di Sumatra Utara, Pelabuhan Tanjung Priok di Jakarta, serta pelabuhan-pelabuhan di Surabaya, Makassar, dan Kalimantan. Dari 47 pelabuhan yang akan dikembangkan di ASEAN, 14 di antaranya ada di Indonesia. Indonesia sebetulnya sangat berkepentingan untuk proyek-proyek sea transportation ini. Investasi pihak swasta dibutuhkan dalam proyek-proyek ASEAN Connectivity ini, khususnya pada infrastruktur transportasi. Mengingat biaya yang dibutuhkan tidaklah murah. Persiapan Kerangka Regulasi Selain itu, dalam pengembangan ekonomi maritim, juga telah disiapkan kerangka regulasi yang sesuai dengan semua pihak. Hal ini karena regulasi tiap negara di ASEAN sangat berbeda-beda, maka diperlukan harmonisasi regulasi. Menjelang pemberlakuan MEA, mengatasi masalah sektor perikanan menjadi sebuah keharusan. Kendala kita menghadapi MEA sekarang ini sesungguhnya bukan pada aspek perikanan itu sendiri tetapi lebih kepada aspek pemberdayaan terutama pemberdayaan nelayan karena nelayan sebagai pelaku utama perikanan. Jika nelayan tidak juga beranjak dari kemiskinan, maka produktivitas menangkap ikan menurun, dampaknya pendapatan negara dari sektor ini juga akan turun. Penguatan Agrikultur di Indonesia Ekonomi agrikultur adalah upaya peningkatan perekonomian dengan memberdayakan sektor pertanian. Agrikultur merupakan kegiatan pemanfaatan sumber daya hayati yang dilakukan manusia untuk menghasilkan bahan pangan, bahan baku industri, sumber energi, atau untuk mengelola lingkungan hidupnya. Kegiatan pemanfaatan sumber daya hayati yang termasuk dalam agrikultur biasa dipahami orang sebagai budidaya tanaman, bercocok tanam, atau pembesaran hewan ternak. Padahal, sebetulnya agrikultur juga dapat pula berupa pemanfaatan mikroorganisme dan bioenzim dalam pengolahan produk lanjutan, seperti pembuatan keju dan tempe, atau sekedar ekstraksi semata, seperti penangkapan ikan atau eksploitasi hutan. Potensi Agrikultur di Indonesia Indonesia sebagai salah satu negara yang termasuk dalam wilayah tropis memiliki potensi pertanian yang sangat baik. Salah satu produk pertanian Indonesia yang berpotensi menjadi andalan adalah produk pertanian segar dalam bentuk buahbuahan dan sayuran. Produk lain yang turut menjadi andalan adalah rempah-rempah dan Bahan Bakar Nabati BBN. Indonesia merupakan negara agraris yang memiliki sumber daya alam yang banyak untuk produk pertanian. Di sektor pertanian, Indonesia memiliki beragam jenis tanaman. Hal ini didukung kondisi iklim tropis. Di bidang tanaman pangan, Indonesia memiliki tanaman unggul, seperti padi, kedelai, kacang tanah, ubi kayu, dan berbagai varietas yang lain. Pertanian merupakan sektor yang memiliki peranan signifikan bagi perekonomian Indonesia. Sektor pertanian menyerap dari total angkatan kerja di Indonesia dan menyumbang bagi pendapatan nasional Indonesia BPS 2012. Fakta tersebut menguatkan pertanian sebagai megasektor yang sangat vital bagi perekonomian Indonesia. Peran Agrikultur di Indonesia Hingga kini, sebagian besar masyarakat Indonesia bermatapencaharian sebagai petani. Oleh karena itu pertanian atau agrikultur merupakan sektor primer dalam perekonomian Indonesia. Sektor ini merupakan sektor penting untuk menyumbang hampir setengah dari perekonomian. Selain itu, agrikultur juga berperan sebagai penghasil devisa negara melalui ekspor. Pembangunan sektor agrikultur Indonesia sampai saat ini masih belum dapat memberikan sumbangan yang tinggi jika dilihat dari tingkat kesejahteraan pelaku sektor dan kontribusinya pada pendapatan nasional. Pembangunan agrikultur di Indonesia dianggap penting dari keseluruhan pembangunan nasional. Menurut Tim Kemdikbud 2017, hlm. 177 Pembangunan agrikultur atau pertanian di Indonesia mempunyai peranan penting sebagai berikut potensi sumber daya alam yang besar dan beragam, pangsa terhadap pendapatan nasional yang cukup besar, besarnya pangsa terhadap ekspor nasional, besarnya penduduk Indonesia yang menggantungkan hidupnya pada sektor ini, perannya dalam penyediaan pangan masyarakat dan menjadi basis pertumbuhan di pedesaan. Hambatan Pengembangan Agrikultur di Indonesia Potensi pertanian Indonesia besar, namun pada kenyataannya sampai saat ini sebagian besar petani kita masih banyak yang tergolong miskin. Hal tersebut terjadi tidak lepas dari hambatan yang ada. Menurut Tim Kemdikbud 2017, hlm. 177 hambatan pengembangan agrikultur di Indonesia, antara lain sebagai berikut. Skala usaha pertanian pada umumnya relatif kecil; Modal yang terbatas; Penggunaan teknologi yang masih sederhana; Sangat bergantung dan dipengaruhi musim; Pada umumnya berusaha dengan tenaga kerja keluarga; Akses terhadap kredit, teknologi, dan pasar masih rendah; Pasar hasil pertanian sebagian besar dikuasai oleh pedagang-pedagang besar sehingga akan merugikan petani; Alih fungsi lahan pertanian menjadi lahan nonpertanian; Kurangnya penyediaan benih yang bermutu bagi petani. Strategi Pengembangan Agrikultur di Indonesia Tentunya pengembangan agrikultur membutuhkan strategi yang tepat agar bisa terwujud dengan baik. Beberapa strategi yang dapat dilakukan pemerintah dalam mengembangkan agrikultur di Indonesia antara lain adalah sebagai berikut. Ekofarming, strategi ekofarming merupakan peningkatan sistem budidaya di sektor pertanian yang ramah lingkungan dan terintegrasi dengan kearifan lokal di setiap daerah di Indonesia. Distribusi Pupuk Secara Merata, langkah yang ditempuh dalam strategi ini adalah petani diminta menjumlahkan kebutuhan pupuk untuk kebutuhan tanamnya per hektar selama satu tahun. Dengan cara ini pemerintah akan dapat mengetahui kebutuhan pupuk selama satu tahun sehingga dapat menyediakan stok pupuk sesuai dengan kebutuhan petani. Perbaikan Irigasi, pertanian yang berhasil tidak lepas dari baiknya sistem irigasi yang diterapkan. Oleh karena itu, pemerintah mengusahakan keterjaminan ketersediaan air untuk pertanian dengan perbaikan atau pengadaan irigasi yang baik. Beberapa strategi lain yang dapat dilakukan di sektor agrikultur/pertanian adalah melakukan pembangunan dan perbaikan berbagai sarana pendukung sektor pertanian, pembukaan lahan baru sebagai tempat yang dapat membuka lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat Indonesia, meningkatkan mutu sumber daya manusia yang mampu memberikan konsultasi bagi petani dalam meningkatkan produktivitasnya. Referensi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2017. Ilmu Pengetahuan Sosial SMP/MTs Kelas VIII. Jakarta Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
maritim C. agraris. D. kepulauan. 17. Sebutkan usaha-usaha ekonomi dibidang Jasa! 8. Sebutkan 2 jenis usaha perkebunan! 9. Koperasi sekolah, yaitu koperasi yang didirikan di lingkungan sekolah dengan anggotanya yang terdiri atas guru, murid, karyawan, dan warga sekolah lainnya. 4.
– Sebagai salah satu negara kepulauan terbesar, pembangunan ekonomi maritim memiliki potensi ekonomi yang cukup besar sebagai pertambahan nilai ekonomi di Indonesia. Untuk lebih jelasnya, simak ulasan redaksi Ajaib mengenai ekonomi maritim dan berbagai industri di dalamnya berikut ini. Masih banyak orang yang menganggap bahwa ekonomi maritim dan ekonomi kelautan adalah hal yang sama. Meskipun sama-sama menyerap tenaga kerja di daerah dekat laut, tetapi terdapat perbedaan di antara keduanya. Yakni Ekonomi Maritim Ekonomi Kelautan Industri di Dalam Ekonomi Maritim Industri Kapal Industri Transportasi Laut Tol Laut Industri Perikanan dan Bioteknologi Industri Pertambangan dan Energi Industri Pertahanan dan Keamanan Ekonomi Maritim Dalam pendefinisiannya, bisa dibilang ekonomi maritim adalah kegiatan perekonomian yang berada di wilayah laut ataupun aktivitas ekonomi yang menggunakan bahan baku dari kawasan lautan. Kegiatan ekonomi ini bisa meliputi banyak hal. Mulai dari transportasi laut, pelabuhan ataupun industri jasa terkair kelautan. Ekonomi Kelautan Meskipun kedua jenis ekonomi sangat berhubungan dekat, ekonomi kelautan lebih ditekankan kepada aktivitas ekonomi di kegiataan pesisir yang memanfaatkan sumber daya alam sebagai produknya. Produk ini bisa berupa barang atau jasa. Di antaranya seperti pariwisata bahari yang bertujuan rekreasi untuk mengenalkan lingkungan pantai. Selain wisata bahari yang merupakan produk jasa, ada juga produk barang yang didapatkan dari ekonomi kelautan, contohnya saja tambak udang. Industri di Dalam Ekonomi Maritim Setelah mengetahui perbedaan antara ekonomi kelautan dan ekonomi maritim, kamu juga perlu mengetahui perindustrian yang ada di dalam perekonomian ini. Untuk lebih jelasnya, berikut industri-industri yang ada di dalam Ekonomi Maritim Industri Kapal Seperti yang telah di bahas, Indonesia adalah salah satu negara kepulauan terbesar di dunia. Di dalamnya, setidaknya terdapat 17 ribu pulau yang tersebar, baik itu pulau besar ataupun pulau kecil. Demi mengakses pulau-pulau ini, tentunya dibutuhkan transportasi laut sebagai alat mobilitas. Oleh karena itu, industri kapal ini ada. Selain sebagai mobilitas untuk akses ke pulau-pulau tersebut, industri kapal juga telah menjadi pondasi untuk sektor pariwisata di Indonesia. Demi menjamin industri ini tetap hidup, dikembangkanlah Inpres no. 5/2005. Inpres ini menjelaskan bahwa angkatan lautnya, khususnya untuk perahu ataupun kapal harus berbendera Indonesia. Namun sangat disayangkan, kebijakan ini masih belum optimal bila melihat produksi kapal di dalam industri ini. Industri Transportasi Laut Setelah membahas industri kapal, rasanya tidak akan lengkap bila tidak membahas industri transportasi laut. Dari industri kapal yang telah dibahas, muncullah industri transportasi laut yang menyokong ekonomi maritim Indonesia. Transportasi laut ini yang menjadi tombak dalam pariwisata bahari. Di mana, industri ini bisa menjawab kebutuhan transportasi untuk mengakses tempat-tempat wisata yang letaknya terisolasi, baik secara lokal maupun internasional. Tol Laut Masih di bidang transportasi, tol laut mungkin berbeda dengan industri ekonomi maritim lainnya. Pasalnya, tol laut adalah sesuatu yang baru yang digagas oleh orang nomor satu di Indonesia, Joko Widodo. Maksud dari kehadiran tol laut adalah sebagai sarana untuk menghubungan pelabuhan besar yang ada di Indonesia melalui jalur darat. Sebagai wacana awal, sarana ini ditujukan untuk menjadi solusi penyebrangan logistik sehingga jalur pendistribusian jadi lebih lancar. Dengan lancarnya jalur pendistribusian antar pulau, diharapkan harga logistrik di seluruh Indonesia bisa sama. Karena, sekarang ini, harga logistik di luar pulau Jawa memang lebih mahal karena masalah kesulitan akses ini. Industri Perikanan dan Bioteknologi Jika melihat inventarisasi Divisi Biteknologi Kelautan PKSPL IPB, setidaknya ada 35 ribu biota laut di wilayah Indonesia yang bisa dimanfaatkan oleh sektor perikanan dan biteknologi. Banyak ahli yang menakar jika dari industri ini, Indonesia setidaknya bisa mendapat miliaran dolar Amerika tiap tahunnya. Sayangnya, industri bioteknologi kelautan di Indonesia belum bisa dioptimalkan. Karena, sekarang ini industri bioteknologi Indonesia seringnya hanya sebagai penyedia bahan baku dan belum bisa membuat produk secara langsung. Padahal, pemanfaataan industri perikanan dan bioteknologi ini memang bisa mencaplok banyak industri. Contohnya saja, industri bioenergi, kosmetik, farmasi, consumer goods, hingga ke industri food and beverages. Jika menengok keberhasilan negara lain dengan sumber daya alam kelautan yang terbatas, Amerika Serikat bisa menghasilkan 4,6 miliar dolar AS per tahunnya. Diikuti Inggirs yang bisa memanfaatkan sektor terbatasnya ini mencapai senilai 2,3 miliar dolar AS per tahunnya. Industri Pertambangan dan Energi Selain biota laut, Indonesia juga memiliki kekayaan sumber daya mineral yang begitu banyak. Sumber daya mineral ini secara keseluruhan memang tersebar di penjuru kawasan perairan Indonesia. Beberapa sumber daya alam yang bisa dimanfaatkan ada gas, minyak bumi, monazite dan zircon, pasir kuarsa, kromit, posporit, pasir besi, emas dan perak, hingga gas biogenik kelautan. Industri Pertahanan dan Keamanan Sebagai negara maritim, industri pertahanan dan juga keamanan tentunya memang tidak bisa dipisahkan. Pasalnya, Indonesia memang harus memiliki kemampuan untuk melindungi kedaulatan negaranya serta melindungi kekayaan sumber daya yang dimiliki. Karena itu, industri ini harus diperkuat oleh pemerintah agar segala sumber daya kelautan yang dimiliki Indonesia bisa termanfatkan optimal. Hal ini membuktikan bahwa indonesia merupakan negara yang kaya, bila bisa melindungi aset yang dimilikinya. Demikianlah pembahasan mengenai ekonomi maritim dan industri yang ada di dalamnya. Jika melihat dari ulasan yang telah redaksi Ajaib berikan, menurut kamu apakah ekonomi maritim Indonesia sudah kuat? Ajaib merupakan aplikasi investasi reksa dana online yang telah mendapat izin dari OJK, dan didukung oleh SoftBank. Investasi reksa dana bisa memiliki tingkat pengembalian hingga berkali-kali lipat dibanding dengan tabungan bank, dan merupakan instrumen investasi yang tepat bagi pemula. Bebas setor-tarik kapan saja, Ajaib memungkinkan penggunanya untuk berinvestasi sesuai dengan tujuan finansial mereka. Download Ajaib sekarang.
Shutterstock mengacu kepada pengertian di atas, secara umum kegiatan ekonomi dibagi menjadi tiga jenis: Usaha agraris meliputi kegiatan pertanian dan perkebunan yang terdapat di pedesaan dan pegunungan. Usaha pertanian ini memiliki modal yang terbatas karena biasanya petani akan mengolah lahan pertaniannya sendiri.
Jawaban nelayan,petani garam ,petani rumput laut karena diindonesia merupakan negara maritim yaitu negara yg mempunyai banyak membantu Answer Link Pertanyaan Lain Tentang IPS Pertanyaan Terbaru Pertanyaan Yang Mungkin Kamu Suka RuangLingkup Pelayaran. Selanjutnya melalui ketentuan Pasal 4 Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2018 tentang tentang Pelayaran disebutkan ruang lingkup dari undang-undang tersebut adalah: Semua kegiatan angkutan, kepelabuhanan, keselamatan dan keamanan pelayaran, serta perlindungan lingkungan maritim di perairan Indonesia. nelayan,petani garam ,petani rumput laut karena diindonesia merupakan negara maritim yaitu negara yg mempunyai banyak membantu Matapencaharian di bidang pertanian menjadi usaha pokok karena dilakukan dengan cara kuno hal ini menjadi membuat sektor pertanian menjadi tidak produktif. Kreativitas Dan Inovasi Pengertian Wirausaha Proses Jenis Menigkatkan Implementasi. Sebutkan Contoh Wirausaha Di Sekitarmu Kunci Jawaban Tema 5 Kelas 6 Sd Mi Portal Purwokerto Pasar lokal adalah pasar yang membeli dan menjual produk - Wilayah Indonesia didominasi perairan yang kaya akan sumber daya alam. Dengan potensi yang dimilikinya ini, Indonesia bisa mengembangkan dua sektor penting, yakni ekonomi kelautan dan ekonomi kedua istilah itu terdengar sama. Namun bila ditelusur lebih jauh, ekonomi kelautan dan ekonomi maritim itu berbeda. Pengertian ekonomi kelautan dan ekonomi maritim Menurut Achmad Taufiqoerrochman dalam buku Kepemimpinan Maritim, Sebuah Memoar 2019, ekonomi kelautan adalah kegiatan ekonomi yang dilakukan di wilayah pesisir, lautan, dan daratan. Kegiatan ekonomi tersebut menggunakan sumber daya alam serta jasa lingkungan kelautan untuk menghasilkan barang serta itu, dikutip dari buku Study Ekonomi Maritim 2020 karangan Akhirman, ekonomi maritim adalah kegiatan ekonomi yang berkaitan dengan Transportasi laut Pembangunan serta pengoperasian pelabuhan Tempat pembuatan dan perawatan perahu atau kapal. Baca juga Pengertian Pelaku Ekonomi dan Tugasnya Bedanya ekonomi kelautan dan ekonomi maritim Meski merupakan kegiatan ekonomi yang sangat berperan penting bagi Indonesia, ekonomi kelautan dan ekonomi maritim memiliki beberapa perbedaan. Jelaskan perbedaan ekonomi kelautan dan ekonomi maritim! Perbedaan ekonomi kelautan dan ekonomi maritim adalah kegiatan dan tujuannya. Ekonomi kelautan berfokus pada pengelolaan sumber daya alam yang ada di wilayah pesisir, laut, maupun daratan. .
  • m3pffmvxyw.pages.dev/714
  • m3pffmvxyw.pages.dev/823
  • m3pffmvxyw.pages.dev/251
  • m3pffmvxyw.pages.dev/216
  • m3pffmvxyw.pages.dev/739
  • m3pffmvxyw.pages.dev/763
  • m3pffmvxyw.pages.dev/24
  • m3pffmvxyw.pages.dev/424
  • m3pffmvxyw.pages.dev/745
  • m3pffmvxyw.pages.dev/624
  • m3pffmvxyw.pages.dev/189
  • m3pffmvxyw.pages.dev/136
  • m3pffmvxyw.pages.dev/456
  • m3pffmvxyw.pages.dev/249
  • m3pffmvxyw.pages.dev/279
  • sebutkan jasa lingkungan dari usaha kemaritiman